Saturday, May 12, 2012

Bekerja Berbasis Data, Menilik Cara Kerja Darah

Walau dianggap makhluk paling mulia di alam semesta, namun manusia masih harus banyak belajar dari makhluk-makhluk Allah lainnya. Tidak perlu jauh-jauh. Dalam tubuh manusia sendiri, kita harus mengambil pelajaran dari salah organ yang vital yaitu darah. Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh melalui pembuluh kapiler. Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni. Dari sini kita bisa mengambil beberapa hikmah cara kerja darah:

- Selalu beredar dan taat asas
Darah selalu beredar dan patuh pada jalur peredarannya.

- Rajin meng-update muatan Darah rajin meng-update muatannya yakni muatan oksigen ketika melalui paru-paru, sehingga oksigen bisa tersebar ke seluruh tubuh sebagai bahan pembakaran proses metabolisme. Bukankah pembakaran selalu membutuhkan oksigen. Tanpa oksigen, kita bisa mati. seorang bisa bertahan tidak makan dan minum selama beberapa hari. Namun, tidak ada yang mampu bertahan hidup tanpa bernapas selama itu. Seseorang yang tidak berlatih untuk menahan napas, hanya mampu tidak bernapas selama 30 s/d 60 detik. Sementara untuk orang yang sudah berlatih menahan napas, bisa lebih lama untuk menahan napasnya. Misalnya saja para penyelam alami yang biasa menyelam dilautan tanpa alat bantu pernapasan.

Kebutuhan oxygen di dalam darah, pembuluh syaraf, dan otak dipenuhi dengan cara bernapas. Darah mengikat oxygen dan membawa oxygen tersebut keseluruh bagian tubuh.Terhentinya aliran darah ke jantung, pembuluh syaraf dan otak akibat penyumbatan atau penggumpalan darah yang diakibatkan karena kurangnya kebutuhan oksigen di dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan kematian mendadak.

- Cekatan memberi laporan
Darah cekatan melaporkan keadaan di wilayah tugasnya masing-masing misalnya terjadi luka di bagian luar tubuh.

- Waspada & sigap menghalau bahaya
Darah juga sigap menghalau sekuat tenaga terhadap gangguan dari luar, misalnya sel darah putih yang siap menghadang kuman yang masuk. Insya Allah masih banyak i'tibar lainnya yang mungkin tak akan cukup kita tulis di sini. Nah dari sini kita -stakeholders/pemangku kepentingan khususnya karyawan YDSF- harus bisa mengambil pelajaran dari darah. Karena kita punya jadwal kerja dan rutinan yang mirip dengan darah.

Dalam bahasa arab, kata idarah bisa berarti kantor atau pusat manajemen/pengelolaan. Kata beredar mungkin berasal dari bahasa arab idarah. Maka, manajemen kita tentu punya alur peredaran atau aliran perputaran data yang kita kelola. Maka, sifat-sifat dan cara kerja darah bisa menginspirasi kita dalam melakukan peredaran data atau administrasi kerja.

I'tibar itu antara lain:
 1. Ketaatan & disiplin pada Job Desc Darah selalu beredar dan patuh pada jalur peredarannya. Maka, setiap karyawan harus selalu mengikuti garis orbit dan edar yang telah ditetapkan bagi masing-masing kita. Karyawan wajib 'beredar' pada job description-nya masing-masing. Tentu saja improvisasi atau kreativitas tetap diperkenankan sepanjang tidak terlalu jauh dari tugas pokok. Bahkan karyawan yang kreatif punya nilai yang istimewa di sebuah institusi.

Jika kurang jelas, tanyalah pada manajernya masing-masing atau kepada rekan yang lebih senior terkait dengan job descriptionnya. Jangan hanya mengandalkan 'tenaga dalam' (baca: perasaan atau kira-kira). Sehingga kerja kita jadi lebih fokus.

2. Rajin meng-update data base
Darah selalu meng-update data dirinya yaitu mengangkut oksigen dan melepaskan karbon dioksida saat melalui paru-paru. Maka, setiap karyawan YDSF harus selalu meng-update data-data yang didapatnya di lapangan saat kembali ke kantor. Apa pun yang ditemui atau yang dikerjakan di luar kantor selalu di-input ke database kantor, apakah itu hasil survei, kegiatan pendayagunaan, keluhan donatur/mustahik dll. Sehingga database yang ada di kantor semakin kaya dengan informasi terbaru.

Dengan demikian, rekan-rekan yang lain bisa mengambil kebijakan yang sesuai jika ada perkembangan terbaru dari data yang ter-update. Toh, sudah ada fasilitas di SIM YDSF untuk meng-update hasil survei, laporan kegiatan (LPJ), form keluhan, dan laporan jungut (dalam proses, Red.). Silakan cek SIM YDSF. Jika belum daftar, silakan daftar. Kalau kesulitan, silakan tanya kepada rekan yang sudah paham atau langsung ke Bidang Sistem Informasi (SI) YDSF. Fasilitas sudah ada, silakan diup-date datanya masing-masing.

Malulah kepada diri sendiri (baca: darah). Setiap tarikan nafas, darah selalu meng-update datanya. Maka meng-update data harus menjadi nafas kerja kita. Tanpa data, kerja kita menjadi mati. Karena tidak ada bahan bakar yang menggerakkan kinerja kita. Bagaimana bisa mensurvei kalau tidak data? Bagaimana bisa mendayagunakan dana kalau tidak punya data? Bagaimana bisa menggerakkan lembaga kalau semua data tidak digunakan?

4. Waspada & jeli melihat situasi-kondisi Darah selalu siap menghadang kuman yang masuk. Nah, kita pun harus sigap bekerja dengan bersenjatakan data. Pakar peperangan dari China, Sun Tzu menyatakan: “diri kenal musuh, menanglah. Kenal diri tak kenal musuh, hati-hati. Tak kenal diri tak kenal musuh, mati.”{}

Ditulis oleh: Oki Aryono, web admin www.ydsf.org untuk refleksi diri dan rekan2 di YDSF