Wednesday, June 1, 2011

Apa yang Salah Pada Kita?

Perbedaan antara negara berkembang/miskin dan negara maju tidak tergantung pada umur negara tersebut. Misalnya India dan Mesir. Kedua negara ini umurnya lebih dari 2.000 tahun. Tetapi keadaan keduanya tidak jauh berbeda dengan umumnya negara miskin lainnya di Asia dan Afrika.

Di sisi lain negara seperti Singapura, Kanada, Australia, atau Selandia Baru umurnya tidak lebih dari 150 tahun dalam membangun. Saat ini negara-negara itu termasuk negara maju dan penduduknya tidak lagi miskin.

Ketersediaan sumber daya alam juga bukan jaminan sebuah negara menjadi kaya atau miskin. Jepang misalnya. Wilayah negeri Sakura itu tidaklah luas dan sering dilanda gempa atau tsunami. Sekitar 80 persen daratan negeri matahari terbit itu berupa pegunungan dan tidak cukup untuk meningkatkan pertanian dan peternakan.

Tetapi saat ini Jepang menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Jepang laksana sebuah negara ’industri terapung’ yang sangat besar. Mereka mengimpor bahan baku dari semua negara dan mengekspor barang jadinya ke seluruh penjuru dunia. Hampir semua produk otomotif dan elektronik terkenal berasal dari negara yang pernah porak-poranda akibat bom atom itu.

Contoh lainnya adalah Swiss. Negara ini bahkan tidak punya perkebunan coklat. Tapi negara yang benderanya mirip logo organisasi Palang Merah ini merupakan negara pembuat coklat terbaik di dunia. Negara ini sangat kecil yaitu 41.285 km2. Sebagai perbandingan, Provinsi Jawa Timur luasnya 47.922 km2. Hanya sekitar 11 persen daratan Swiss yang bisa ditanami.

Swiss juga penghasil susu terbaik dunia. Nestle yang berasal dari Swiss merupakan salah satu perusahaan makanan terbesar di dunia. Negara yang beribukota di Bern ini juga tidak punya cukup reputasi dalam pertahanan-keamanan (hankam) dan militer. Tetapi saat ini bank-bank di Swiss menjadi bank yang sangat disukai di dunia.

Kota-kota Swiss memiliki sistem pemerintahan yang sangat bagus. Zurich misalnya. Kota terbesar di Swiss ini mendapat predikat sebagai kota yang memiliki kualitas hidup terbaik di dunia pada 2006 dan 2007. Karenanya, Swiss juga menjadi tuan rumah pelbagai organisasi internasional seperti PBB, WHO, ILO (organisasi buruh dunia), dan UNHCR (komisi tinggi PBB untuk urusan pengungsi).

Ada lagi sebuah fakta yang unik. Ternyata para eksekutif dari negara maju yang berkomunikasi dengan rekannya dari negara berkembang akan sependapat bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal kecerdasan. Misalnya Indonesia. Sebenarnya ada sejumlah cendekiawan asal Indonesia yang berkelas internasional. Seperti B.J. Habibie misalnya. Artinya sebenarnya potensi kecerdasan setiap individu tetaplah sama.

Apalagi faktor ras dan warna kulit. Faktor turunan ini bukanlah faktor penting bagi maju atau terbelakangnya suatu bangsa. Para imigran yang dikatakan malas di negara asalnya ternyata menjadi sumber daya yang produktif di negara maju/kaya di Eropa. Banyak atlit hebat yabg bermain di klub-klub sepak bola raksasa Eropa berasal dari negara-negara miskin di Afrika. Samuel Eto’o atau George Weah misalnya.

Lalu sebenarnya apa yang perbedaan antara bangsa yang maju & kaya dengan bangsa berkembang & miskin? Jawabnya adalah pada sikap atau perilaku masyarakatnya yang terbentuk sepanjang tahun melalui kebudayaan dan pendidikan.

Berdasarkan analisis atas perilaku masyarakat negara maju, ternyata bahwa mayoritas penduduknya sehari-hari mematuhi prinsip dasar kehidupan sosial. Berikut contoh prinsip-prinsip dasar itu:

Prinsip Dasar Kehidupan Sosial
1. Etika
2. Kejujuran & integritas
3. Bertanggung jawab
4. Hormat pada aturan dan tata tertib
5. Hormat pada hak orang/warga lain
6. Cinta pada pekerjaan
7. Berusaha keras untuk menabung dan investasi
8. Mau bekerja keras
9. Displin dan tepat waktu

Kita terbelakang/lemah/miskin bukan karena kurang sumber daya alam atau alam kejam kepada kita. Kita tertinggal karena kita kurang kemauan untuk mematuhi dan mengajarkan prinsip dasar kehidupan yang memungkinkan masyarakat kita pantas membangun masyarakat, ekonomi, dan negara.

Jika kita tidak hijrah dari keadaan ini, maka selamanya kita tidak akan berubah menjadi lebih baik. Negeri yang sangat kaya akan sumber daya alam ini akan tetap terjerat kemiskinan dan keterbelakangan. Allah swt. berfirman, ”...sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan dirinya mereka sendiri...”(QS. Ar Ra’d 11).

No comments: