Thursday, January 9, 2014

Syekh Wael Alzard: “Bukan Siapa Pemimpinnya, Tapi Sudahkah Kita Menyiapkannya?”

“Kita harus memberi perhatian lebih kepada generasi muda. Agar mereka sibuk dengan kebaikan dan ilmu. Supaya kejayaan Islam di masa mendatang mampu kita raih. Jika tidak, maka jangan menyesal bila kebanyakan remaja menghabiskan masa tumbuh-kembangnya dalam kemunkaran atau dalam perkara yang sia-sia. Tentu ini merugikan kita sebagai umat yang memikul amanah risalah perjuangan Rasulullah saw.”

Itulah pesan yang gaungkan Dr. Wael Muhyiddin Sayyid Al Zard, dosen bidang hadits di Universitas Islam Gaza. Ia hadir di Indonesia atas prakrasa Sahabat Al Aqsha (SA), sebuah LSM Indonesia yang menggalang kepedulian terhadap bangsa Palestina.


Selama di safari Ramadhan di Indonesia, ia banyak memberi kuliah umum pentingnya membina pemuda. Dalam pengalaman sejarah, sering kali pemuda berada di garis depan perjuangan. Sebut saja Mush'ab bin Umair ra, pemuda Mekkah yang pertama kali diutus Rasulullah saw. berdakwah ke Madinah.

Wael mengingatkan muslim Indonesia untuk lebih aktif berdakwah dan membina generasi muda. Ia merasa muslim Indonesia kurang aktif berdakwah. “Saya lihat di pasar, di jalan, atau di pusat keramaian masih banyak wanita yang tidak menutup aurat dengan baik. Banyak pula pemuda yang kurang peduli aktivitas agama,” jelas imam Masjid An Nur Gaza ini.

Suatu kali, pemilik situs www.waelalzard.com ini pernah mencari tukang cukur di Surabaya. Seorang panitia dari SA mendampingi sekaligus penerjemah. Karena mendekati hari raya, ia sulit menemukan tukang cukur. Sampai akhirnya ia masuk ke sebuah salon. Hanya ada satu hair styler, seorang pria muda.

Saat dilayani, Wael memperhatikan karyawan salon itu dengan seksama. Mata Wael tertuju pada sebuah anting yang menancap di salah satu telinga sang hair styler. Wael menyempatkan ngobrol selepas cukur.

“Apakah Anda muslim?” tanya Wael. Pemuda itu mengiyakan. “Apakah Anda rutin shalat lima waktu dan berpuasa?” Pemuda itu mengakui kalau shalat dan puasanya acap kali tidak penuh. Lantas Wael mengatakan, “Bagaimana Anda bisa membebaskan Masjid Al Aqsha kalau Anda ikut-ikutan gaya hidup Barat? Sebagai pemuda muslim, Anda harus punya cita-cita yang tinggi. Masjid Al Aqsha sedang menunggu peran pemuda seperti Anda agar bebas dari penjajahan Israel.”

Dalam setiap kesempatan, Wael selalu menekankan pentingnya berdakwah bagi setiap muslim. “Di Gaza, kami tak segan-segan berdakwah langsung di masyarakat. Kami biasa membina pemuda di taman kota, di pasar, di tempat olah raga, dan bahkan di pantai. Dimana ada keramaian, di sana para ulama membina,” ungkap ketua lembaga sosial yang membantu proses pernikahan para pemuda Gaza yang sibuk berjihad.

Suatu kali ia ditanya tentang konsep perjuangan umat. “Bagaimana kita mampu melawan musuh sedangkan umat Islam tak punya satu pemimpin yang bisa mempersatukan seperti halnya Rasul saw?” tanya seorang peserta saat diskusi di Ponpes Hidayatullah Surabaya.

Wael menyatakan pentingnya pembinaan dalam meniti sebuah perjuangan. “Yang terpenting bukanlah siapa pemimpinnya. Tapi bagaimana kita mempersiapkan generasi pemimpin itu. Itulah mengapa saya selalu mengingatkan agar kita punya perhatian khusus pada pemuda dan remaja. Kalau kita sibuk mencari pemimpin, bisa-bisa kita terlupa tidak mempersiapkan calon pemimpin itu,” pungkasnya.

Pemuda adalah salah satu unsur penting dalam Islam. Bahkan, ia punya keistimewaan dalam perannya membangun umat ini. Dalam pengalaman sejarah, sering kali pemuda berada di garis depan perjuangan. Para remaja dan pemuda-lah yang banyak terjun ke medan perang, baik perang secara militer, perang peradaban perang pemikiran, maupun perang kebudayaan.

Sebut saja Mush'ab bin Umair ra, seorang pemuda Mekkah yang diutus Rasulullah Muhammad saw. pertama kali berdakwah ke Madinah. Ia adalah contoh remaja yang mendapat tugas secara khusus membuka lahan dakwah ke Madinah. Adalah Mush'ab-lah dai pertama yang diperintah Nabi saw. memperkenalkan Islam ke penduduk Madinah sebelum beliau hijrah.

Sangatlah berbeda hasil didikan dakwah yang bermula sejak muda dengan yang sudah lebih tua. Sampai-sampai Rasulullah saw. berani memberi kabar gembira kepada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan khusus saat huru-hara kiamat. Salah satu golongan itu adalah pemuda yang dalam masa tumbuh-kembangnya senantiasa dalam keadaan beribadah.

No comments: