Membela dan membebaskan Masjid Al
Aqsha merupakan sebuah kemuliaan, bukanlah beban. Itulah yang dirasakan Amjad
Khalifa, salah satu imam masjid Masjid 'Umari Al-Kabir, Gaza City. Masjid ini
termasuk masjid yang punya sejarah panjang bumi Palestina. Kunjungannya ke
Indonesia kali ini atas undangan Sahabat Al Aqsha, sebuah LSM Indonesia yang
aktif memberi dukungan moril dan materi bagi muslim Palestina.
Dalam silaturimnya, Amjad
menuturkan bahwa membebaskan Masjid Al Aqsha bukan hanya tanggung jawab muslim
Palestina, namun menjadi tugas seluruh muslim sedunia. “Kami percaya sebuah hadits Nabi
saw. Bahwa tinggal di wilayah Syam ini (kini Palestina, Suriah dan sekitarnya,
Red.) sudah mendapat pahala berjaga di perbatasan. Maka kami bangga untuk
sementara ini bisa mewakili umat muslim untuk memperjuangkan wilayah ini,” tuturnya saat berkunjung ke YDSF
pada Ramadhan lalu.
Bagi muslim Palestina tidak ada
beban sama sekali selama berjuang melawan penjajah Israel. “Pilihannya hanya dua: kami menang
atau mati syahid. Dua-duanya sama baiknya. Kami semua yakin suatu ketika
seluruh wilayah Pelestina akan bebas dari cengkeraman Zionis,” jelas musyrif (pengajar) di sebuah lembaga (mirip pesantren) penghafal Al
Quran musim panas di Gaza.
Saat ini, masih kata Amjad, orang
Israel tidak yakin dengan masa depan mereka sendiri. Setiap warga Israel punya
kewarganegaraan ganda, misalnya sebagai warga Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, dll. “Bila suatu saat
nanti terjadi pertempuran dan kalah, mereka siap lari ke negara lain yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Artinya mereka sudah merasa kalah dan tidak betah,” ungkap pria berusia 30 tahun ini.
Amjad merasa kemenangan itu sudah
dekat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk Palestina dan Al Aqsha. “Perjuangan bisa dilakukan dengan
jiwa, raga, harta, doa dan dukungan moral lainnya. Sementara ini cukup kami
saja yang berjuang dengan jiwa dan raga, maju ke medan jihad. Kami berharap
kaum muslimin bisa mendukung di sisi lain, dengan harta, doa dan dukungan
politik dan moral. Kami merasa bersemangat melihat antusiasme muslimin
Indonesia dalam menudkung kami. Saat Anda melakukan aksi turun ke jalan, para
pejuang di Gaza yang melihat itu di TV atau internet seperti mendapat tambahan
tenaga. Bahwa perjuangan mereka banyak yang mendukung,” ujar alumnus Jurusan Ushuludin Universitas Islam Gaza ini.
"Kami berharap
muslim Indonesia bisa menjadi teladan bagi bangsa lain di dunia dalam membangun
solidaritas Palestina. Saya melihat Indonesia adalah negara yang besar.
Dukungan dari Indonesia akan menjadi sebuah kekuatan yang besar dan akan
berpengaruh pada bangsa lain yang bersimpati pada Palestina. Anda perlu tahu,
Israel juga didukung banyak bangsa di
dunia. Bahkan anak-anak di Eropa atau di Amerika sudah dilatih untuk membela
Israel. Tentu, kami berharap hal ini juga dilakukan muslim di Indonesia,” tegas pria yang sehari-hari
menjadi direktur penyiaran di sebuah radio di Gaza.
No comments:
Post a Comment