Saturday, July 8, 2017

Amjad Khalifa (Imam Masjid Umari, Gaza City) Berharap Indonesia Jadi Teladan Mendukung Palestina

Membela dan membebaskan Masjid Al Aqsha merupakan sebuah kemuliaan, bukanlah beban. Itulah yang dirasakan Amjad Khalifa, salah satu imam masjid Masjid 'Umari Al-Kabir, Gaza City. Masjid ini termasuk masjid yang punya sejarah panjang bumi Palestina. Kunjungannya ke Indonesia kali ini atas undangan Sahabat Al Aqsha, sebuah LSM Indonesia yang aktif memberi dukungan moril dan materi bagi muslim Palestina.


Dalam silaturimnya, Amjad menuturkan bahwa membebaskan Masjid Al Aqsha bukan hanya tanggung jawab muslim Palestina, namun menjadi tugas seluruh muslim sedunia. Kami percaya sebuah hadits Nabi saw. Bahwa tinggal di wilayah Syam ini (kini Palestina, Suriah dan sekitarnya, Red.) sudah mendapat pahala berjaga di perbatasan. Maka kami bangga untuk sementara ini bisa mewakili umat muslim untuk memperjuangkan wilayah ini, tuturnya saat berkunjung ke YDSF pada Ramadhan lalu. 

Bagi muslim Palestina tidak ada beban sama sekali selama berjuang melawan penjajah Israel. Pilihannya hanya dua: kami menang atau mati syahid. Dua-duanya sama baiknya. Kami semua yakin suatu ketika seluruh wilayah Pelestina akan bebas dari cengkeraman Zionis, jelas musyrif (pengajar) di sebuah lembaga (mirip pesantren) penghafal Al Quran musim panas di Gaza.




Saat ini, masih kata Amjad, orang Israel tidak yakin dengan masa depan mereka sendiri. Setiap warga Israel punya kewarganegaraan ganda, misalnya sebagai warga Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dll. Bila suatu saat nanti terjadi pertempuran dan kalah, mereka siap lari ke negara lain yang telah dipersiapkan sebelumnya. Artinya mereka sudah merasa kalah dan tidak betah, ungkap pria berusia 30 tahun ini.

Amjad merasa kemenangan itu sudah dekat. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk Palestina dan Al Aqsha. Perjuangan bisa dilakukan dengan jiwa, raga, harta, doa dan dukungan moral lainnya. Sementara ini cukup kami saja yang berjuang dengan jiwa dan raga, maju ke medan jihad. Kami berharap kaum muslimin bisa mendukung di sisi lain, dengan harta, doa dan dukungan politik dan moral. Kami merasa bersemangat melihat antusiasme muslimin Indonesia dalam menudkung kami. Saat Anda melakukan aksi turun ke jalan, para pejuang di Gaza yang melihat itu di TV atau internet seperti mendapat tambahan tenaga. Bahwa perjuangan mereka banyak yang mendukung, ujar alumnus  Jurusan Ushuludin Universitas Islam Gaza ini.

"Kami berharap muslim Indonesia bisa menjadi teladan bagi bangsa lain di dunia dalam membangun solidaritas Palestina. Saya melihat Indonesia adalah negara yang besar. Dukungan dari Indonesia akan menjadi sebuah kekuatan yang besar dan akan berpengaruh pada bangsa lain yang bersimpati pada Palestina. Anda perlu tahu, Israel juga didukung  banyak bangsa di dunia. Bahkan anak-anak di Eropa atau di Amerika sudah dilatih untuk membela Israel. Tentu, kami berharap hal ini juga dilakukan muslim di Indonesia, tegas pria yang sehari-hari menjadi direktur penyiaran di sebuah radio di Gaza.

Amjad atau yang biasa disapa Abu Hamzah sangat berharap umat muslim Indonesia mampu tampil sebagai tokoh utama dalam membebaskan Palestina dan Al Quds, tanah suci di sekeliling Masjid Al Aqsha. Yang pertama kali membebaskan Al Quds adalah Umar bin Khaththab, ia adalah orang Arab. Lalu yang berhasil mengusir pasukan salib dari Palestina adalah Shalahuddin Al Ayubi, dia berasal dari bangsa Kurdi. Saya berharap orang Indonesia-lah yang akan memerdekakan negeri Palestina saat ini,pungkasnya.

No comments: